Tafsir Surah Saba Ayat 22
قُلِ ٱدۡعُواْ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُم مِّن دُونِ
ٱللَّهِ لَا يَمۡلِكُونَ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلۡأَرۡضِ
وَمَا لَهُمۡ فِيهِمَا مِن شِرۡكٍ وَمَا لَهُۥ مِنۡهُم مِّن ظَهِيرٍ
Artinya: “Katakanlah: “Serulah mereka
yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki
(kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai
suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di
antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.
Pada ayat ini, Allah
memerintahkan Nabi Muhammad supaya menantang kaum musyrik Mekah, kalau
berhala-berhala dan sembahan mereka benar-benar mempunyai kekuasaan walaupun
sedikit, cobalah mereka buktikan hal itu dengan memberikan contoh tentang apa
yang telah diciptakan atau yang mereka miliki.
Apakah berhala itu dapat
memberikan pertolongan kepada mereka atau menolak bahaya yang mengancam mereka.
Tentu saja mereka tidak dapat memberikan bukti-bukti seperti itu, karena tidak
mungkin benda mati yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri akan dapat
membuat sesuatu atau dapat menolong serta menolak kemudaratan dari mereka.
Oleh sebab itu, Allah menegaskan
bahwa berhala-berhala itu tidak memiliki kekuasaan sedikit pun (walau sebesar
zarrah sekalipun) terhadap langit, bumi, dan apa yang terdapat dalam keduanya,
dan tidak ada kemampuan sama sekali untuk menolong mereka. Bagaimanakah mereka
sampai menyembahnya kalau mereka mempergunakan akal pikiran mereka.
Dalam ayat lain, Allah menegaskan
pula hal ini dengan firman-Nya: Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain
Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (Fathir/35: 13)
Mereka tidak memiliki apa pun secara sendiri atau secara berserikat dengan yang
lain dan tidak ada suatu apa pun yang bekerja sama dengan mereka dalam
menciptakan atau memiliki sesuatu. Hal ini adalah fakta yang kita lihat di
dunia.
Sedangkan menurut Quraish Syihab
yaitu, Katakan kepada orang-orang musyrik, “Mohonlah kepada tuhan-tuhan yang
kalian anggap secara tidak benar sebagai tandingan Allah, agar mereka
mendatangkan kebaikan atau menjauhkan marabahaya dari diri kalian. Mereka pasti
tidak akan mempedulikan permintaan itu, karena tuhan-tuhan itu tidak memiliki
apa- apa, baik yang ada di langit maupun di bumi, meskipun sekecil biji atom.
Mereka bukanlah sekutu Allah dalam penciptaan atau pemilikan alam. Tidak satu pun dari mereka yang memberikan bantuan kepada Allah dalam mengatur segala urusan makhluk-Nya.
Surah Saba Ayat 23
وَلَا تَنفَعُ ٱلشَّفَٰعَةُ عِندَهُۥٓ إِلَّا
لِمَنۡ أَذِنَ لَهُۥ حَتَّىٰٓ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمۡ قَالُواْ مَاذَا
قَالَ رَبُّكُمۡ قَالُواْ ٱلۡحَقَّ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡكَبِيرُ
Artinya: “Dan tiadalah berguna syafa’at
di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at
itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka
berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab:
(Perkataan) yang benar”, dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Di akhirat berhala itu tidak
dapat menolong mereka dari kesulitan. Juga tidak mungkin memberi syafaat karena
pada hari itu tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat, kecuali dengan
izin Allah. Apakah mungkin Allah akan mengizinkan berhala-berhala yang menjadi
sebab bagi kesesatan hamba-Nya untuk memberi syafaat? Syafaat tidak akan
diberikan Allah kecuali kepada para nabi, malaikat, dan hamba-Nya yang dianggap
berhak untuk diberi syafaat.
Firman Allah: Tidak ada yang
dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. (al-Baqarah/2: 255) Dan
betapa banyak malaikat di langit, syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun
tidak berguna kecuali apabila Allah telah mengizinkan (dan hanya) bagi siapa
yang Dia kehendaki dan Dia ridai. (an-Najm/53: 36)
Pada hari itu, hamba-hamba Allah
menunggu dengan perasaan gelisah dan tidak sabar, siapakah di antara mereka
yang akan diizinkan-Nya untuk memberi syafaat dan yang akan mendapat syafaat.
Ketika itu, mereka berdiam semuanya karena ketakutan telah hilang dari hati
mereka dan Allah akan memberi ketetapan-Nya.
Mereka menunggu sambil
berharap-harap dan bertanya-tanya antara sesama mereka apa yang difirmankan
Tuhan. Semua menjawab, “Yang difirmankan Allah ialah perkataan yang benar yaitu
syafaat-Nya akan diberikan kepada siapa yang diridai-Nya karena Dia Mahatinggi
dan Mahabesar.” Pada waktu itu, sadarlah orang-orang kafir bahwa mereka tidak
akan mendapat syafaat dan tahulah mereka nasib apa yang harus mereka alami.
Sedangkan
menurut Quraish Syihab Tidak seorang pun dapat
menggunakan syafaat di sisi Allah kecuali orang yang benar-benar dipersiapkan
untuk memberikan syafaat. Sehingga, ketika rasa takut telah lenyap dari diri
mereka karena izin Allah kepada mereka untuk mendapatkan syafaat, mereka saling
bertanya dengan perasaan gembira, “Apa kata Tuhan kalian?”
Dikatakan kepada mereka, “Allah berkata benar. Dia memberikan
izin bagi orang yang dikehendaki-Nya. Hanya Allah yang berhak merasa besar dan
sombong. Allah mengizinkan dan melarang siapa saja sesuai dengan kehendak-Nya.”
0 Komentar